Senin, 05 Maret 2012

7x24.


7X24. 

by. David@AnakKunci. Jakarta 2011


SINOPSIS

Bandung menjadi sebuah kota tempat bagi RADIT (28 TAHUN) mencari penghidupan. Dia menggantungkan kehidupannya dengan bermain band. Suatu hari saat dia mabuk, sebuah masalah sepele menjadi begitu besar saat Radit memilih untuk menyelesaikannya dengan berkelahi melawan GERRY (30 tahun). Radit kalah, dia merasa malu dan mulai meninggalkan teman-temannya. Hubungannya mulai renggang dengan teman-teman sealirannya. Radit terlalu menutup dirinya, sehingga teman-temannya tidak tahu apa yang dia rasakan pada saat penyakit mulai bekerja. Beberapa kali dia tidak bisa menghadiri latihan. Pandangan miring terhadap dirinya mulai terasa, terutama dalam komunitas musiknya. ARIF (28 TAHUN) yang berusaha meluruskan pandangan miring itu. Dia datang melihat kondisi Radit yang terlihat lemah. Radit lebih memilih untuk mengabaikan penyakit itu, dari pada harus kedokter dan menerima kenyataan yang dia takutkan.
Kondisinya semakin memburuk, Arif yang sering berada di sampingnya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Arif menghubungi AMEL (25 TAHUN) adik Radit untuk segera datang ke Bandung. Sampai di Bandung Amel melihat kondisi kakaknya yang sudah tergeletak lemah. Dengan segala cara Amel membawa Radit ke rumah sakit untuk diperiksa. Pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisi liver Radit sudah mencapai tahap serosis. Dia harus dirawat dan tidak lama lagi akan meninggal. Amel membawa Radit ke Jakarta untuk dirawat.
Pada kali pertama PAPA (50 TAHUN) datang tapi tidak mau menunjukkan mukanya. MAMA (50 TAHUN) mencoba memberikan pengertian pada suaminya yang seperti tidak mau peduli. Hubungannya rusak karena Radit yang pada saat itu berusia 22 tahun memilih untuk bermusik, sedangkan Papanya mengharapkan sesuatu yang lebih formal dibandingkan musik. Perselisihan berkembang, mereka tidak berbicara lagi di rumah. Amel yang selalu menjadi penghubung antara Mama dan Arif selama di perantauan, sedangkan Papanya tidak lagi peduli.
LIA (28 tahun) seorang wanita cantik, tidak sengaja bertemu dengan Amel. Dari situ LIA mengetahui kabar kalau Radit ada di rumah sakit. Pertemuan antara Radit dan Lia kembali membangkitkan kenangan masa lalu. Lia mantan kekasih Radit pada masa-masa kuliahnya dulu, perpisahan antara mereka berdua yang membuat Radit akhirnya tenggelam dalam kebebasannya. Kesibukan Radit bersama teman-temannya telah menyingkirkan posisi Lia. Dia terlalu sibuk dengan musiknya, hal ini pula yang membuat Radit akhirnya harus drop out dari kuliahnya.
Arif kembali ke Bandung, dia mengabarkan komunitas musiknya termasuk pada Gerry kalau Radit dirawat di rumah sakit dalam kondisi yang kritis. Persahabatannya dengan Arif telah membuat Radit menyusul sahabatnya itu di Bandung. Arif yang tahu kalau sahabatnya itu menetap di Bandung langsung mendatanginya. Mereka berdua bersama-sama membentuk sebuah band. Kehidupan mereka jalani bersama. Segala macam kesenangan, kenakalan mereka lakukan bersama. Kehidupan malam menjadi sahabat mereka. 
Pertengkaran antara Bapak dan anak itu terlalu lama berlarut-larut. Mama mulai mencoba masuk diantara mereka, mencoba meluruskan masalah. Papa yang terlalu keras kepala pada awalnya tidak mau peduli, dia tetap pada pendiriannya. Lelah dengan segala upaya yang telah dilakukannya akhirnya Mama membiarkan suaminya. Mama dan Amel dengan setia selalu menemani Radit di rumah sakit. Kebersamaan mereka lalui penuh kehangatan. Tanpa sepengetahuan mereka Papa mulai luluh, dia datang dan bergabung dengan mereka. Perselisihan mereka tidak begitu saja cair. Mereka sempat kembali cekcok, saling menyalahkan atas apa yang terjadi pada Radit. Sama-sama tidak mau mengalah. Keadaan kembali dingin sebelum akhirnya Papa yang mengalah dan mencoba untuk mengerti pilihan Radit.
Radit sendirian di dalam kamar, saat Lia datang. Tampak kerinduan yang sangat mendalam antara keduanya. Perpisahan antara mereka cukup menyakitkan Radit. Sempat beberapa kali dia harus menerima kepahitan karena melihat Lia jalan dengan laki-laki lain EBI (22 TAHUN). Bahkan dia sempat berbuat apa saja untuk merebut hati Lia, tapi dengan cara yang salah. Dia mengancam Ebi bahkan sampai memukulinya. Hal ini diketahui Lia, yang marah saat tahu apa yang dilakukan Radit. Permasalahan berkembang, Ebi tidak terima dia diperlakukan seperti itu. Bersama teman-temannya Ebi mencari keberadaan Radit. Hampir jatuh ke tangan Ebi dan komplotannya telah membuat Radit memilih untuk melarikan diri ke Bandung meninggalkan keluarganya dan Lia. Mereka berdua duduk diam dalam kesunyian di rumah sakit itu, sampai akhirnya Amel membawa masuk NIKITA (3 TAHUN) anak Lia. Melihat anak kecil itu membuat hati Radit terpukul, walaupun akhirnya dia mau mengerti.
Di dalam perjalanan Arif dan komplotannya duduk diam dalam lamunan mereka atas apa yang sedang dialami sahabat mereka. Di dalam kepalanya, Arif ingat bagaimana mereka menjalani hari-hari bersama. Segala sesuatunya terlihat begitu indah. Kehangatan yang mereka jalani harus berubah, saat perselisihan di dalam komunitas mereka terjadi. Radit dan Gerry mulai menunjukan adanya kerenggangan. Gerry sebagai salah seorang yang dituakan dalam komunitas itu memiliki sebuah ide tentang musik yang akan mengangkat nama mereka. Tapi Radit yang terlalu idealis tidak mau musik mereka dirusak. Hingga akhirnya mereka harus terlibat dalam perkelahian.
Malam itu Radit sendirian di rumah sakit tatapannya kosong, menerawang entah kemana. Pada saat yang bersamaan Arif dan Gerry akhirnya sampai di rumah sakit itu, mereka sampai malam hari saat jam besuk sudah habis. Segala cara mereka lakukan untuk melewati satpam yang menjaga pintu masuk ke ruang rawat. Amel, Mama dan Papa sedang berjalan menuju keluar saat gerombolan itu sedang bernegosiasi dengan satpam. Melihat hal itu Amel langsung mengambil alih, dia memperkenalkan mereka pada orang tuanya. Amel juga yang mengurus segala izin agar Arif cs bisa masuk untuk membesuk Radit. Radit beranjak dari kasurnya menuju ke kamar mandi, dalam kondisinya yang lemah dia berjalan tertatih-tatih, membuka semua pakaiannya dan berendam di dalam bathtub. Kondisinya semakin parah, dia membenamkan kepalanya ke dalam bak itu. Kesadarannya seolah-olah mulai memudar.
Amel dan orang tuanya akhirnya meninggalkan Arif cs setelah selesai membuatkan izin bagi orang-orang itu. Arif cs segera naik ke kamar Radit setelah selesai berpamitan. Mereka sempat panik saat mendapatkan Radit di dalam bath tub dalam keadaan yang lemah. Mereka bersama langsung mengangkat Radit kembali ke kasurnya. Mereka sempat bercanda, tertawa, walaupun kesedihan itu tetap terasa.
Keesokan harinya Radit meninggal. Semua teman-temannya datang. Lia juga datang bersama anak dan suaminya yang belum dikenal Radit. Keluarganya juga ada di tempat itu. Puluhan orang mengantarkan kepergian Raditya Hermawan menuju tempat peristirahatan terakhirnya.


---THE END---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar