7X24.
by. David@AnakKunci. Jakarta 2011
SINOPSIS
Bandung
menjadi sebuah kota tempat bagi RADIT (28 TAHUN) mencari penghidupan. Dia
menggantungkan kehidupannya dengan bermain band. Suatu hari saat dia mabuk, sebuah
masalah sepele menjadi begitu besar saat Radit memilih untuk menyelesaikannya
dengan berkelahi melawan GERRY (30 tahun). Radit kalah, dia merasa malu dan
mulai meninggalkan teman-temannya. Hubungannya mulai renggang dengan
teman-teman sealirannya. Radit terlalu menutup dirinya, sehingga teman-temannya
tidak tahu apa yang dia rasakan pada saat penyakit mulai bekerja. Beberapa kali
dia tidak bisa menghadiri latihan. Pandangan miring terhadap dirinya mulai
terasa, terutama dalam komunitas musiknya. ARIF (28 TAHUN) yang berusaha
meluruskan pandangan miring itu. Dia datang melihat kondisi Radit yang terlihat
lemah. Radit lebih memilih untuk mengabaikan penyakit itu, dari pada harus
kedokter dan menerima kenyataan yang dia takutkan.
Kondisinya
semakin memburuk, Arif yang sering berada di sampingnya tidak tahu lagi harus
berbuat apa. Arif menghubungi AMEL (25 TAHUN) adik Radit untuk segera datang ke
Bandung. Sampai di Bandung Amel melihat kondisi kakaknya yang sudah tergeletak
lemah. Dengan segala cara Amel membawa Radit ke rumah sakit untuk diperiksa.
Pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisi liver Radit sudah mencapai tahap serosis.
Dia harus dirawat dan tidak lama lagi akan meninggal. Amel membawa Radit ke
Jakarta untuk dirawat.
Pada kali
pertama PAPA (50 TAHUN) datang tapi tidak mau menunjukkan mukanya. MAMA (50
TAHUN) mencoba memberikan pengertian pada suaminya yang seperti tidak mau
peduli. Hubungannya rusak karena Radit yang pada saat itu berusia 22 tahun
memilih untuk bermusik, sedangkan Papanya mengharapkan sesuatu yang lebih
formal dibandingkan musik. Perselisihan berkembang, mereka tidak berbicara lagi
di rumah. Amel yang selalu menjadi penghubung antara Mama dan Arif selama di
perantauan, sedangkan Papanya tidak lagi peduli.
LIA (28
tahun) seorang wanita cantik, tidak sengaja bertemu dengan Amel. Dari situ LIA
mengetahui kabar kalau Radit ada di rumah sakit. Pertemuan antara Radit dan Lia
kembali membangkitkan kenangan masa lalu. Lia mantan kekasih Radit pada
masa-masa kuliahnya dulu, perpisahan antara mereka berdua yang membuat Radit
akhirnya tenggelam dalam kebebasannya. Kesibukan Radit bersama teman-temannya
telah menyingkirkan posisi Lia. Dia terlalu sibuk dengan musiknya, hal ini pula
yang membuat Radit akhirnya harus drop out dari kuliahnya.
Arif kembali
ke Bandung, dia mengabarkan komunitas musiknya termasuk pada Gerry kalau Radit
dirawat di rumah sakit dalam kondisi yang kritis. Persahabatannya dengan Arif
telah membuat Radit menyusul sahabatnya itu di Bandung. Arif yang tahu kalau
sahabatnya itu menetap di Bandung langsung mendatanginya. Mereka berdua
bersama-sama membentuk sebuah band. Kehidupan mereka jalani bersama. Segala
macam kesenangan, kenakalan mereka lakukan bersama. Kehidupan malam menjadi
sahabat mereka.
Pertengkaran
antara Bapak dan anak itu terlalu lama berlarut-larut. Mama mulai mencoba masuk
diantara mereka, mencoba meluruskan masalah. Papa yang terlalu keras kepala
pada awalnya tidak mau peduli, dia tetap pada pendiriannya. Lelah dengan segala
upaya yang telah dilakukannya akhirnya Mama membiarkan suaminya. Mama dan Amel
dengan setia selalu menemani Radit di rumah sakit. Kebersamaan mereka lalui
penuh kehangatan. Tanpa sepengetahuan mereka Papa mulai luluh, dia datang dan
bergabung dengan mereka. Perselisihan mereka tidak begitu saja cair. Mereka
sempat kembali cekcok, saling menyalahkan atas apa yang terjadi pada Radit.
Sama-sama tidak mau mengalah. Keadaan kembali dingin sebelum akhirnya Papa yang
mengalah dan mencoba untuk mengerti pilihan Radit.
Radit
sendirian di dalam kamar, saat Lia datang. Tampak kerinduan yang sangat
mendalam antara keduanya. Perpisahan antara mereka cukup menyakitkan Radit.
Sempat beberapa kali dia harus menerima kepahitan karena melihat Lia jalan
dengan laki-laki lain EBI (22 TAHUN). Bahkan dia sempat berbuat apa saja untuk
merebut hati Lia, tapi dengan cara yang salah. Dia mengancam Ebi bahkan sampai
memukulinya. Hal ini diketahui Lia, yang marah saat tahu apa yang dilakukan
Radit. Permasalahan berkembang, Ebi tidak terima dia diperlakukan seperti itu.
Bersama teman-temannya Ebi mencari keberadaan Radit. Hampir jatuh ke tangan Ebi
dan komplotannya telah membuat Radit memilih untuk melarikan diri ke Bandung
meninggalkan keluarganya dan Lia. Mereka berdua duduk diam dalam kesunyian di
rumah sakit itu, sampai akhirnya Amel membawa masuk NIKITA (3 TAHUN) anak Lia.
Melihat anak kecil itu membuat hati Radit terpukul, walaupun akhirnya dia mau
mengerti.
Di dalam
perjalanan Arif dan komplotannya duduk diam dalam lamunan mereka atas apa yang
sedang dialami sahabat mereka. Di dalam kepalanya, Arif ingat bagaimana mereka
menjalani hari-hari bersama. Segala sesuatunya terlihat begitu indah.
Kehangatan yang mereka jalani harus berubah, saat perselisihan di dalam
komunitas mereka terjadi. Radit dan Gerry mulai menunjukan adanya kerenggangan.
Gerry sebagai salah seorang yang dituakan dalam komunitas itu memiliki sebuah
ide tentang musik yang akan mengangkat nama mereka. Tapi Radit yang terlalu
idealis tidak mau musik mereka dirusak. Hingga akhirnya mereka harus terlibat
dalam perkelahian.
Malam itu
Radit sendirian di rumah sakit tatapannya kosong, menerawang entah kemana. Pada
saat yang bersamaan Arif dan Gerry akhirnya sampai di rumah sakit itu, mereka
sampai malam hari saat jam besuk sudah habis. Segala cara mereka lakukan untuk
melewati satpam yang menjaga pintu masuk ke ruang rawat. Amel, Mama dan Papa
sedang berjalan menuju keluar saat gerombolan itu sedang bernegosiasi dengan
satpam. Melihat hal itu Amel langsung mengambil alih, dia memperkenalkan mereka
pada orang tuanya. Amel juga yang mengurus segala izin agar Arif cs bisa masuk
untuk membesuk Radit. Radit beranjak dari kasurnya menuju ke kamar mandi, dalam
kondisinya yang lemah dia berjalan tertatih-tatih, membuka semua pakaiannya dan
berendam di dalam bathtub. Kondisinya semakin parah, dia membenamkan kepalanya
ke dalam bak itu. Kesadarannya seolah-olah mulai memudar.
Amel dan
orang tuanya akhirnya meninggalkan Arif cs setelah selesai membuatkan izin bagi
orang-orang itu. Arif cs segera naik ke kamar Radit setelah selesai berpamitan.
Mereka sempat panik saat mendapatkan Radit di dalam bath tub dalam keadaan yang
lemah. Mereka bersama langsung mengangkat Radit kembali ke kasurnya. Mereka
sempat bercanda, tertawa, walaupun kesedihan itu tetap terasa.
Keesokan
harinya Radit meninggal. Semua teman-temannya datang. Lia juga datang bersama
anak dan suaminya yang belum dikenal Radit. Keluarganya juga ada di tempat itu.
Puluhan orang mengantarkan kepergian Raditya Hermawan menuju tempat
peristirahatan terakhirnya.
---THE END---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar